Star Glam Jogja :

Mie Lethek: Sarat akan Makna dengan Rasa yang Melegenda

#

Source: Pinterest


Yogyakarta dan sekitarnya kaya akan kuliner-kuliner lezat nan menggugah selera. Tak heran memang jika Yogyakarta kerap kali dijadikan sebagai destinasi wisata kuliner. Mulai dari kudapan ringan hingga makanan berat maupun minuman yang menyegarkan, semua tersedia di Yogyakarta dengan segala ceritanya ini.


Berkelana lebih jauh ke wilayah Bantul di selatan pusat kota Yogyakarta, Anda akan menemukan sebuah makanan yang begitu kaya akan cita rasa namun dengan tampilan yang terbilang biasa saja. Seperti pepatah don’t judge a book by it’s cover, Anda tak boleh menilai rasanya dari tampilan yang kurang menarik sebelum Anda mencobanya barang sesuap. Karena Anda pasti akan ketagihan!


Inilah mie lethek dengan rasa yang super menakjubkan! Penamaan mie lethek bukanlah tanpa sebab, karena warna dari mie ini nampak kusam dan cenderung kotor maka masyarakat menamainya dengan mie lethek. Warna kusam ini dikarenakan tak ada penambahan zat pewarna apapun pada mie ini. 


Tak hanya itu, mie lethek tak menggunakan bangawet dan dapat bertahan hingga 3 bulan lamanya. Hal ini menyebabkan mie lethek dianggap lebih sehat karena tak mengandung zat-zat yang membahayakan tubuh. Banyak masyarakat sengaja menyimpan mie ini dalam versi kering atau belum matang untuk diolah sesuai keinginan.


Pembuatan mie lethek terbilang masih sangat tradisional, karena tak menggunakan mesin yang modern melainkan menggunakan tenaga sapi untuk menggerakkan alat khusus untuk mengaduk adonan mie tersebut. Bahkan, adonan yang terbuat dari tepung singkong dan singkong kering ini digadang-gadang mencapai berat sebesar 1 ton. Karenanya, tenaga sapi sangatlah berguna dan menjadi daya tarik tersendiri.


Langkah selanjutnya tak kalah tradisional dan klasik, dimana adonan tersebut kemudian dikukus di atas tungku khusus berbahan dasar tanah liat. Setelah dikukus berjam-jam, adonan mie lethek dipotong dan dicetak menggunakan alat khusus yang diberi nama tarikan. Uniknya, pengerjaan ini membutuhkan tenaga setidaknya 8 orang dengan pembagian tugas yang jelas.


Karena sarat akan makna, mie lethek bahkan dianggap sebagai simbol dari semangat dan dedikasi untuk mempertahankan warisan leluhur di tengah zaman yang terus berkembang. Bahkan pada tahun 2019 lalu, mie lethek dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kemendikbud RI.


Jika Anda ingin mencicipi mie yang satu ini, maka Anda bisa mengunjungi salah satu penjual legendaris yang digadang-gadang sebagai pelopor dari pembuatan mie lethek. Inilah Warung Mie Lethek Kang Sum yang tak jauh dari Makam Raja-Raja Mataram Imogiri di Bantul. 


Tak hanya itu, Anda pun dapat mengunjungi salah satu penjual Mie Lethek yang namanya sudah populer di masyarakat Sleman. Yakni Mie Lethek Mbah Mendes yang berlokasi di Jalan Ringroad Utara Maguwoharjo, Sleman.

COMMENTS: (0)

Post You May Like