Source: unsplash.com/@farhanabas
Di dekat Malioboro dan Benteng Vredeburg, terdapat sebuah pasar tradisional yang selalu ramai untuk dikunjungi. Bahkan tak lengkap rasanya apabila Anda melancong ke Yogyakarta, namun tak mengunjungi pasar ini untuk membeli buah tangan dengan harga yang cukup miring. Inilah Pasar Beringharjo, destinasi oleh-oleh dan kuliner yang tak boleh untuk Anda lewatkan!
Siapa sangka pasar yang paling ramai dikunjungi baik oleh wisatawan maupun oleh masyarakat setempat di Yogyakarta ini dulunya merupakan hutan beringin yang begitu lebat? Atas dasar itulah, pasar yang berada tepat di jantung Yogyakarta ini diberi nama Pasar Beringharjo. Tentunya dengan maksud dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Pasar ini diyakini telah ada sejak abad ke-17, atau sekitar pada tahun 1758. Di hutan beringin yang letaknya tak jauh dari Kesultanan Ngayogyakarta tersebut, banyak masyarakat yang melakukan transaksi jual beli. Hingga akhirnya pada tahun 1925, pihak keraton memutuskan untuk menjadikan kawasan hutan beringin tersebut sebagai pasar dengan bangunan permanen. Pelaksanaannya pun dibantu oleh perusahaan beton milik Hindia Belanda.
Pada mula pendiriannya, hanya terdapat 11 kios permanen saja di pasar ini. Lambat laun, Pasar Beringharjo pun terus berkembang dan berbenah. Hingga kini, Pasar Beringharjo telah memiliki dua bangunan utama. Bangunan sebelah barat memiliki 2 lantai sedangkan bagian timur memiliki 3 lantai dengan berbagai buah tangan yang dapat Anda buru.
Source: unsplash.com/@gerimis
Di lantai pertama, Anda dapat menemukan jajaran toko batik khas Yogyakarta. Mulai dari kain, baju, hingga celana batik dapat Anda temukan dengan harga yang variatif. Tak hanya itu, Anda pun dapat menemukan berbagai buah tangan lain seperti aksesoris hingga makanan berat yang dapat memanjakan lidah Anda.
Sementara di lantai kedua, Anda dapat menemukan berbagai makanan ringan khas Yogyakarta yang dapat Anda berikan kepada sanak saudara sebagai oleh-oleh. Seperti halnya bakpia hingga gula jawa khas Yogyakarta yang begitu melegenda. Bahkan di lantai dua gedung bangunan timur, Anda dapat menemukan sentra rempah-rempah untuk membuat jamu yang begitu melimpah dan serba ada.
Lalu pada lantai ketiga, Anda dapat menemukan berbagai hiasan dan buah tangan tradisional dari rotan. Tak hanya itu, banyak pula barang-barang antik yang sukses membuat Anda nostalgia.
Ketika berada di Pasar Beringharjo, Anda sangat disarankan untuk melakukan tawar menawar namun tetap dengan harga yang wajar. Namun jika ada uang lebih, memberi barang dengan harga penuh pun bukanlah sesuatu yang salah. Selepas berbelanja, tak perlu bingung dengan hasil belanja yang begitu banyak. Banyak buruh gendong pasar yang dapat Anda pergunakan jasanya. Selamat berbelanja di Pasar Beringharjo!