Star Glam Jogja :

Jenis Vaksin Covid-19 Yang Digunakan Di Indonesia

#

Source Photo by Prasesh Shiwakoti (Lomash) on Unsplash


Pandemi Covid-19 saat ini masih melanda Indonesia termasuk negara lainnya, adapun untuk dapat memutus rantai penularan covid-19 selain dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan adalah dengan vaksinasi.

Ada beberapa jenis vaksin yang digunakan oleh Indonesia, hal ini pun sudah melalui uji klinis dan sesuai dengan rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia yaitu WHO serta uji klinis di Indonesia yaitu BPOM, sehingga berbagai jenis vaksin ini aman untuk digunakan oleh masyaraka Indonesia.

Sinovac

Sinovac atau CoronoVac merupakan vaksin yang mengandung virus corona yang dilemahkan. Virus kemudian di campur dengan senyawa adjuvan berbasis aluminium. Senyawa ini berfungsi untuk merangsang sistem kekebalan dan meningkatkan respon terhadap vaksin, meskipun cukup lama vaksin ini sudah masuk ke dalam daftar penggunaan darurat (EUL) dari WHO dan mempunyai izin penggunaan (EUA) BPOM.

Tipe Vaksin         : Pele


mahan Virus

Dosis                  : Dosis (0,5ml per dosis) jarak 2- 4 minggu

Efikasi Vaksin     : 65,3% (Indonesia)

Logistik               : Penyimpanan pada suhu 2-8C dalam vial multidosis

Persetujuan       : EUA (BPOM), EUL (WHO) Regulasi


Sinopharm

Sama seperti Sinovac, Sinopharm juga merupakan vaksin yang dibuat dari pelemahan virus corona yang dibuat oleh China National Biotech Group (CNBG). Vaksin ini juga sudah masuk ke dalam daftar penggunaan darurat (EUL) dan WHO dan mempunyai izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM.

Tipe Vaksin         : Pelemahan Virus

Dosis                   : 2 Dosis (0,5ml per dosis) Jarak 2-4 minggu

Efikasi Vaksin      : 78,02%

Logistik                : Penyimpanan pada Suhu 2-8C dalam vial dosis tunggal

Persetujuan         : EUA (BPOM), EUL (WHO) regulasi

 

AstraZeneca

AstraZeneca adalah vaksin hasil kerja sama antara Universitas Oxford dan AstraZeneca. vaksin ini berasal dari virus hasil rekayasa genetika (viral vector). Vaksin ini bekerja dengan cara menstimulasi atau memicu tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat melawan infeksi virus SARS Cov-2. AstraZeneca jug sudah masuk EUL WHO dan mempunyai izin EUA dari BPOM.

Tipe Vaksin         : Viral vector (modifikasi genetik pada virus)

Dosis                     : 2 Dosis (0,5ml per dosis) Jarak 4-12 minggu

Efikasi Vaksin     : 76%

Logistik                 : Penyimpanan pada Suhu 2-8C dalam vial multidosis (10 dosis)

Persetujuan       : EUA (BPOM), EUL (WHO) regulasi

 

Moderna

Vaksin moderna merupakan jenis vaksin mRNA (messenger RNA). Vaksin ini tidak menggunakan virus yang dilemahkan atau dimatikan. Melainkan menggunakan komponen materi genetik yang membuat sistem kekebalan tubuh memproduksi spike protein. Protein tersebut merupakan bagian dari permukaan virus corona. Moderna sudah masuk EUL WHO, dan mempunyai izin EUA dari BPOM.

Tipe Vaksin         : mRNA

Dosis                  : 2 Dosis (0,5ml per dosis) Jarak 2-4 minggu

Efikasi Vaksin     : 94,1%

Logistik               : Penyimpanan pada Suhu -25 sampai -15C dalam vial multidosis

Persetujuan       : EUA (BPOM), EUL (WHO) regulasi

 

Pfizer

Sama seperti moderna, Pfizer juga merupakan jenis vaksin mRNA yang memanfaatkan materi genetik untuk membuat sistem kekebalan tubuh memproduksi spike protein, Vaksin Pfizer sudah masuk EUL WHO, dan mempunyai izin EUA dari BPOM.

Tipe Vaksin         : mRNA

Dosis                      : 2 Dosis (0,3ml per dosis) Jarak 3-4 minggu

Efikasi Vaksin     : 95%

Logistik               : Penyimpanan pada Suhu -80 sampai -60C dalam vial multidosis

Persetujuan       : EUA (BPOM), EUL (WHO) Regulasi

COMMENTS: (0)

Post You May Like